Senin, 28 November 2011

Ciao Super Sic



Ciao Marco 'Super Sic' Simoncelli


Tak pernah disangka sebelumnya Moto GP musim 2011 akan menjadi musim yang penuh dengan tragedi. setelah pada musim sebelumnya terjadi tragedi crash yang menewaskan rider moto2 Shoya Tomizawa di GP San Marino, kali ini yang menjadi korban adalah salah satu rider favorit ane gan.. Pembalap San Carlo Honda Gressini, Marco Simoncelli atau yg akrab disapa 'Super Sic'

Dia terlibat accident dg Colin Edward dan Valentino Rossi saat berusaha mengendalikan motornya setelah sempat keluar dari jalur Race Line. akibat crash yang sangat fatal, Sic mendapatkan luka yg serius di kepala, leher, dan dada. bahkan helm AGV GP Tech yg ia kenakan sampai terlepas...


Yang membuat tragedi ini menjadi semakin Ironis adalah, insiden tersebut melibatkan Valentino Rossi yg notabene adalah teman dekat Sic, bahkan vale (sapaan Rossi) sudah menganggap Sic seperti adiknya sendiri. Suratan takdir memang tidak bisa diprediksi, Sic tewas ditangan sahabat karibnya sendiri.... :(


Sic dan Vale

Simoncelli memang dikenal sebagai rider yang sangat agresif dan ngotot di lintasan, dari awal musim dia sudah banyak mendapat protes dari pembalap-pembalap lain, dan puncaknya di GP Le Mans perancis, ia dituding sebagai biang kerok jatuhnya pembalap Repsol Honda , Dani Pedrosa. Sialnya, Pedrosa harus absen selama beberapa seri karena mengalami patah tulang selangka


insiden Le mans Sic vs Pedrosa

Jujur menurut ane, walaupun gaya balapnya agak serampangan, tapi harus diakui tanpa dia balapan akan terasa monoton dan kurang seru. dia salah satu kandidat terkuat sebagai penerus vale yang terkenal akan jiwa entertain-nya. Bahkan juara dunia moto GP 2010 - Jorge Lorenzo juga jadi 'korban' keganasan Sic di lintasan, ehehehe..

Dengan gaya rambut kribo yg unik, membuat Sic semakin mendapat perhatian dari penggemar moto GP. juara dunia kelas 250cc tahun 2008 ini, memulai karirnya di kelas moto GP pada tahun 2010 dibawah naungan tim satelit San Carlo Honda gressini. di musim pertamannya itu, pemilik nomor 58 ini menunjukan peforma yang sangat menjanjikan meskipun 'hanya' mampu finish diposisi ke delapan saat itu.

Pada musim 2011, HRC selaku pabrikan Honda memberikan dukungan penuh terhadap motor yg akan digunakan super sic di moto GP. dengan begitu bisa dikatakan tidak ada perbedaan yg disignificant antara tim utama Honda dengan tim satelitenya. Namun malang tak bisa ditolak, Sic justru mengakhiri karirnya disaat peformance-nya sedang menanjak.

Yang jelas, sungguh kehilangan yang sangat besar rider dengan penuh talenta seperti Sic harus mengakhiri karir di usia yang masih muda (24th). semoga dia mendapatkan tempat di sisi-Nya, dan keluarga serta sahabat2nya diberi ketabahan utk menerima takdir yang menimpanya.

Selamat jalan Super SIC..!!! Ride In Peace


Berikut biografi marco Simoncelli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar